Jalan Tol Depok-Antasari Seksi I Dioperasikan 2014
JAKARTA - PT Citra Waspphutowa sebagai pemegang konsesi
dan badan usaha jalan tol (BUJT) ruas jalan tol Depok– Antasari,
menargetkan konstruksi seksi I tol Depok-Antasari, yaitu ruas
Antasari-Sawangan, sudah bisa dimulai awal April 2013. Perusahaan
menargetkan ruas tersebut sudah dapat beroperasi awal Juni 2014.
Direktur
Utama PT Citra Waspphutowa Tri Agus mengatakan, ruas seksi I sepanjang
12 kilometer (km) itu saat ini pembebasan lahannya masih menunggu dana
talangan pemerintah melalui badan layanan umum (BLU) sebesar Rp380
miliar.Total kebutuhan pembebasan lahan ruas tol Depok-Antasari
sepanjang 21,54 km mencapai Rp1,8 triliun.
”Saat ini kami masih
menunggu dana BLU dari pemerintah sebesar Rp380 miliar untuk seksi I,
yang rencananya akan cair November tahun ini. Selain BLU, kami juga
mendapat dana bantuan melalui land capping,” kata Tri saat menghadiri
penandatanganan amandemen perjanjian pengusaha jalan tol (PPJT) ruas
Depok–Antasari dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Jakarta.
Menurut
dia, proyek pembangunan tol Depok–Antasari mengalami lonjakan nilai
investasi hingga hampir dua kali lipat,yaitu sebesar Rp4,767 triliun
dari sebelumnya Rp2,515 triliun. Beban yang menjadi tanggung jawab BUJT
ini melampaui rencana bisnis empat tahun lalu.Menurut Tri,nilai
investasi yang dibutuhkan untuk membangun seksi I sebesar Rp3,073
triliun.
”Dari nilai investasi sebesar Rp3,073 triliun itu, kami
akan melakukan peminjaman kepada tiga bank, yaitu Bank Mandiri, Bank
Jabar-Banten dan Bank Negara Indonesia sebesar Rp1,89 triliun dengan
tenor 10 tahun,”jelasnya.
Adapun konstruksi tahap II yaitu
Sawangan–Bojonggede sepanjang 9,5 km, pembangunan fisiknya direncanakan
dimulai pada awal 2023, dengan asumsi pada saat itu volume lalu lintas
sudah memadai untuk mencapai tingkat kelayakan investasi. Nilai
investasi pembangunan tahap II tersebut diperkirakan mencapai Rp1,694
triliun.
"Dengan demikian diharapkan paling lambat awal tahun
2024 keseluruhan ruas jalan tol Depok–Antasari sudah bisa beroperasi
penuh,saat ini administrasinya sudah tuntas.Sebelumnya,kami juga tengah
melakukan pematokan lahan dan sosialisasi, tinggal menunggu pembebasan
lahan,” jelas Tri.
Citra Waspphutowa adalah anak perusahaan PT
Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) yang bersinergi dengan tiga
badan usaha milik negara konstruksi, yaitu PT Hutama Karya,PT Waskita
Karya, dan PT Pembangunan Perumahan Tbk, dengan porsi kepemilikan saham
masingmasing sebesar 12,5 persen.
Untuk mendukung percepatan
pembangunan jalan tol tersebut, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto
meminta Direktur Bina Teknik Ditjen Bina Marga untuk mempercepat proses
pembebasanJAKARTA - PT Citra Waspphutowa sebagai pemegang konsesi
dan badan usaha jalan tol (BUJT) ruas jalan tol Depok– Antasari,
menargetkan konstruksi seksi I tol Depok-Antasari, yaitu ruas
Antasari-Sawangan, sudah bisa dimulai awal April 2013. Perusahaan
menargetkan ruas tersebut sudah dapat beroperasi awal Juni 2014.
Direktur
Utama PT Citra Waspphutowa Tri Agus mengatakan, ruas seksi I sepanjang
12 kilometer (km) itu saat ini pembebasan lahannya masih menunggu dana
talangan pemerintah melalui badan layanan umum (BLU) sebesar Rp380
miliar.Total kebutuhan pembebasan lahan ruas tol Depok-Antasari
sepanjang 21,54 km mencapai Rp1,8 triliun.
”Saat ini kami masih
menunggu dana BLU dari pemerintah sebesar Rp380 miliar untuk seksi I,
yang rencananya akan cair November tahun ini. Selain BLU, kami juga
mendapat dana bantuan melalui land capping,” kata Tri saat menghadiri
penandatanganan amandemen perjanjian pengusaha jalan tol (PPJT) ruas
Depok–Antasari dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Jakarta.
Menurut
dia, proyek pembangunan tol Depok–Antasari mengalami lonjakan nilai
investasi hingga hampir dua kali lipat,yaitu sebesar Rp4,767 triliun
dari sebelumnya Rp2,515 triliun. Beban yang menjadi tanggung jawab BUJT
ini melampaui rencana bisnis empat tahun lalu.Menurut Tri,nilai
investasi yang dibutuhkan untuk membangun seksi I sebesar Rp3,073
triliun.
”Dari nilai investasi sebesar Rp3,073 triliun itu, kami
akan melakukan peminjaman kepada tiga bank, yaitu Bank Mandiri, Bank
Jabar-Banten dan Bank Negara Indonesia sebesar Rp1,89 triliun dengan
tenor 10 tahun,”jelasnya.
Adapun konstruksi tahap II yaitu
Sawangan–Bojonggede sepanjang 9,5 km, pembangunan fisiknya direncanakan
dimulai pada awal 2023, dengan asumsi pada saat itu volume lalu lintas
sudah memadai untuk mencapai tingkat kelayakan investasi. Nilai
investasi pembangunan tahap II tersebut diperkirakan mencapai Rp1,694
triliun.
"Dengan demikian diharapkan paling lambat awal tahun
2024 keseluruhan ruas jalan tol Depok–Antasari sudah bisa beroperasi
penuh,saat ini administrasinya sudah tuntas.Sebelumnya,kami juga tengah
melakukan pematokan lahan dan sosialisasi, tinggal menunggu pembebasan
lahan,” jelas Tri.
Citra Waspphutowa adalah anak perusahaan PT
Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) yang bersinergi dengan tiga
badan usaha milik negara konstruksi, yaitu PT Hutama Karya,PT Waskita
Karya, dan PT Pembangunan Perumahan Tbk, dengan porsi kepemilikan saham
masingmasing sebesar 12,5 persen.
an
Untuk mendukung percepatan
pembangunan jalan tol tersebut, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto
meminta Direktur Bina Teknik Ditjen Bina Marga untuk mempercepat proses
pembebasan lahan melalui dana BLU dan land Capping.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar